Kumpulan Puisi Singkat,Romantis,menyayat Hati. [ Sapu tangan peretak Hati ]



"Aku tak akan luntur di telan peradaban.
Aku tak lebih dari seekor anjing,
yang menelan bangkai kemudaratan.
Aku,..Aku yang tau (RM.01)"

"Kisah-kisah kecil itu sekarang menyatu,
bak serpihan besi  tertarik medan magnet
bukan ku tak tahu,hanya saja ku tak menyadarinya.
kedatangan mu adalah segenap pelengkap serpihan yg pernah hilang.
kini dia tlah sempurna kembali karna mu.
merindukan mu adalah hal bodoh yang aku alami.
tapi,aku sangat menikmati semua itu.
sekarang semua terserah pada mu. (RM.02)"

"Petir tak kan mampu menghalangi langkakhmu tuk maju bak serdadu.
Awan gelap akan jd penghadang perjuangan mu.
melawan setiap pecahan risau di hati
warna pelangi tak sanggup mengalahkan kilau senyuman mu di kala riang
kini,kini kau telah dewasa,dewa para masa nan telah kau tiduri dengan perkasa
di setiap waktu mu.
jangan kau jadi penonton di dunia ini,
jadilah bagian dari setiap episode rentang waktu.(RM.03)"

"Hitungan detik tlah membuat ku menunggu,
Jika di pikir,hina diri terasupi mimpi
dapat pun itu,pasti ku jaga.
jika hanya berlalu,tak mampu ku bicara (RM.04)"

"Jauh di ambang kematian
kau tertidur oleh dunia...
waktu yang kau anggap emas,
telah pergi dan berlalu.
kini hanya ada patahan belati nan berkarat,
terpaksa kau simpan hingga akhir hayat (RM.05)"

"Bisakah kau tenang saat petir menghantam?.
Kuat kah kau genggam mata panah yang tajam ?
aku hanya gumpalan tanah yang lembab,
bisa mengering saat kemarau melanda
jika kau tak bisa tumbuh di atas dataran ku,
janganlah pergi,matilag di sepi hari ku (RM.06)"

"Elok di pandang kilauan bintang,saat mentari berganti bulan.
di tepi jurang kenangan,tergores nama perjuangan.
toada henti tiada jeda,bahkan lupa darah dan air mata yg tercipta.
sekuat keinginan untuk bisa bersanding engkau,sang permata. (RM.07)"

"Doakan aku tetap berdiri di ujung peniti,
telanjang kaki menantap liar sang mentari.
sedikit lengah nyawapun pergi,mengenang masa akan terhenti. (RM.08)"

"Hari dimana aku mampu berdiri.
hembuskan nafas wangi nan rapi.
sosok sombong ku pancarkan
dari mercusuar  keyakinan
mampu atau tidak,pagi ini akan ku tikam (RM.09)

"Kehadiranmu mampu memecah kesunyian menjadi nyanyian jiwa.
denyut nadi membakar kekosongan raga.
seperti muara di tampar badai senja yang gamang.
meluluh lantahkan pelabuhan cinta.(RM.10)"

"Kau adalah waduk pertempuran rasa
tanpa kau,aku jadi mati rasa.
genggam pecahan kaca tanpa luka,
engkau lah dewa jiwa yang kusebut cinta.(RM.11)"

"Keheningan tercipta saat mahakarya membisu
pekak hati karna ketidakpedulian raga,saat cinta dipertanyaakan.(RM.12)"

"Kau tersenyum di balik senja,seraya melambaikan tangan penuh air mata.
enggan menunggu esok,entah kapan aku tiba.(RM.13)"

"Jangan pernah kau sentuh ujung belati yang tumpul,
sesuatu yang kau anggap tajam telah lumpuh dalam peradaban kosong.(RM.14)"

"Panggil aku tuk jatuh di pelukan dunia mu,
bawa aku dalam alunan nada manja mu,
aku merindukan nina bobokmu saat ini.
kau adalah sang dewa di atas segalanya dewa.
bimbing aku menuju skenario mimpi yang indah
di alam tidur ku.(RM.15)"

"Aku bukan lah mentari yang mampu terangi bumi.
dan juga bukan pelangi yang mampu memberi warna dunia.
aku hanyalah tetesan embun pagi nan sunyi,
jangan biarkan senja menghapus ku. (RM.15)"

"Jika mentari enggan berbagi hangat,saat itulah bulan tak nampakan cahaya nya.
aku terus menghitung bintang nan sombong,berharap malam ini kau mati di pelukan ku. (RM.16)"

"Senin yang kunanti bak mendung tiada hujan.
di talas tiada embun,di hati tiada cinta.
biarkan ku tersambar petir saat panas menghadang. (RM.17)"

"Jejak rindu mu memukul mundul ruang dan waktu.
dan ketika jelita adalah gerhana,kau sandarkan mimpi pada belati. (RM.18)

"Aku padam saat mentari datang,
alu hilang seraya jatuh terbentang.
aku ingin terbayang tinggi..
dan akhirnya jatuh di antara bintang - bintang. (RM.19)"

"Rindu ini berkaratd an bergemuruh
menuju dinding sel ke abadian
semoga engkau mengerti cara mengambil nafas terakhir mu, (RM.20)"

"Tiupkan nafas kerinduan hingga kabut kebencian terbang dengan sayap kesengajaan.
sampai kau mampu berkata jujur. (RM.21)"

"Mereka selalu bicara seperti Raja
bahkan melebihi pakar ahli jiwa.
terkadang mereka tidak waras
dalam mengurus hati sendiri. (RM.22)"

"Tamparan mu sangat lembut
dan lebih keras dari sepakan kuda.
tp kau abstrak bagaikan coretan nan penuh makna.
aku tidak menghapusmu,tapi kau. (RM.23)"

"Sentuhan jemari mu membangkitkan roh cintah yg tlah mati.
hembusan nafas mu,meluluhlantakan ketidak pedulian raga. (RM.24)"

"Sebentar lagi aku adalah raja perkasa
memperkosa angkasa tanpa bergema di udara.
desahanya meraksasa tanpa satupun yang mencerna. (RM.25)"

"We want to show that each human side that many devil.
that can actually look real,just a lot of people hide the devil side. (RM.26)"

"Terkadang kalau berbicara,kamu lebih dewasa dari Magister S2.
tapi kenyataan nya,kamu seperti anak TK yang lagi les bahasa cina. (RM.27)"

[ INGAT !!! saat Copy/Paste cantum kan Narasumber nya ] Tolong Hargai karya anak Bangsa.