Rossa - Hati tak bertuan ( Lirik lagu )

Oh semudah itu engkau pergi. . .
meninggalkan ku,tenggelam dalam sepi. .
teganya dirimu . . .
sentuh aku dengan cintamu
secepat itu dan kini kau berlalu....

ku hilang kerna mu
aku tersesat kerna mu
hancur sudah,semua karena mu

dimanakah engkau kini
aku berselimut sepi..
ku menangis memanggil nama  mu

kemana harus ku cari
saat rindu membunuhku
jangan jadikan hati ini
hati tak bertuan...

Oh..selalu lirih cintaku
jatuh berderai,sakit terasa pilu
teganya dirimu,sentuh aku dengan cintamu
secepat itu dan kini kau berlalu

Bahagia yg renggang namun tak berarti tidak

Lembar demi lembaran kertas kalender di dinding rumah silih berganti,
satu persatu mengibas debu di balik bekas lipatan - lipatanya.
petanda yang lama sudah tidak masuk hitungan lagi dan masuk ke halaman baru,
begitu juga dengan angka-angka dan hari-hari yg tertera di dalam nya,

berubah sesuai kalkulasi perhitungan bulan dan tanggal baru masehi.
jika usia sudah mulai tak muda lagi,mulai lah menanam di ladang subur.
lihat di sekeliling warna pelangi sudah tidak bersinar lagi.
dulu kita pernah berjanji,bahkan seoerti tidak tergoyahkan lagi.

kita bercerita tentang masa depan tiada batas dan berpenghalang.
ada kala nya kita jenuh lalu berselisih pendapat dan kita bisa finishkan.
meski di depan orang lain kita bicara duka,tp sesungguhnya luka kita telah kering.
benar kata para pendahulu,sesuatu yg indah tidak lah mudah di dapat kan nya.

semua jenis masalah masalah sering berganti melewati gandengan kita berdua.
insha'allah selalu saja kita berhjasil melewati nya meski tergantung durasi nya.
kini kita sudah tidak memiliki ruang lagi seperti dulu kalanya kita pernah.
seperti bumi sudah tidak disirami cahaya surya dan di basahi embun pagi.

semua terasa pergi seperti kilat yg hanya hitungan kedipan mata.
semua tidak menyangka bisa terjadi seperti ini,sukar di mengerti.
semua terjadi pasti ada hikmah di balik semua nya semua semua.
bahkan kita sudah tidak lagi berkomunikasi sebaik yg sudah sudah.

jika di tanya jauh jauh pada raga ini yg paling jauh di dasar sana.
sungguh tiada sedikitpun keraguan untuk menjelang hari tua dengan mu.
mungkin kita belum terlalu matang untuk melanjutkan mimpi mimpi itu.
takut nya nanti tak bisa membahagikan sibuah hati.